Dalam
pembahasan kali ini sobat, kita akan belajar
mengenai garis,Dimana garis itu adalah kumpulan titik-titik yang dibentuk oleh paling
sedikit dua buah titik berbeda atau himpunan titik-titik yang bergerak secara kontinu. Gerak Titik ada
2 yaitu seperti dibawah ini :
Titik Diskrit
Titik Kontinu
1. GARIS SEBAGAI KURVA BERDERAJAT SATUSebelumnya kita telah mempelajari beberapa bentuk persamaan garis lurus, nah pada kegiatan ini kita akan mempelajari persamaan normal suatu garis lurus atau persamaan Hesse. Persamaan ini akan memudahkan sobat dalam menentukan jarak suatu titik ke suatu garis![]()
a. Persamaan Umum Garis, Gradien dan Sudut Inklinasi
Sebuah garis dapat ditentukan persamaan kurva berderajat satu seperti di atas apabila diketahui tiga buah titik yang dilalui oleh garis tersebut.Sebuah garis juga disebut kurva berderajat satu yang dinyatakan sebagai :
Ax + By + C = 0 untuk A, B, C bilangan riil dan x, y variabel bilangan riil
adapun nih sobat!!! Kedudukan titik-titik yang bergerak dengan rasio jarak tertentu dimana sebuah titik tetap dan garis tetap akan membentuk irisan krucut (conic section).
- Contoh 1
Sebuah garis yang melalui titik A(1, 2), B(-3, 4), dan C(5, 0) maka persamaan kurva berderajat satu untuk garis tersebut ditentukan sebagai berikut.Langkah 1)Substitusi koordinat titik ke dalam persamaan kurvaGaris melalui A(1, 2) ⇒A(1) + B(2) + C = 0 ⇒ A + 2B + C = 0 ---------- pers. 1Garis melalui B(-3, 4) ⇒ A(3) + B(-4) + C = 0 ⇒ -3A + 4B + C = 0 ----- pers. 2Garis melalui C(5, 0) ⇒ A(5) + B(0) + C = 0 ⇒ 5A + C = 0 -------------- pers. 3Langkah 2)Membuat sistem persamaan linier tiga variabel−𝐴+2𝐵+𝐶=03𝐴+4𝐵+𝐶=05𝐴+𝐶=0Langkah 3)Menyelesaikan sistem persamaan linierPenyelesaian sistem persamaan linier di atas yaitu :A = 1, B = 2 dan C = -5Maka persamaan kurva berderajat satu untuk garis yang melalui A(1, 2), B(-3, 4), dan C(5, 0) yaitu x + 2y - 5 = 0Sketsa garis tersebut pada sistem koordinat Cartesius seperti gambar di atas.
Garis x + 2y - 5 = 0 seperti ditunjukkan pada gambar di atas membentuk sudut terhadap sumbu x positif. Besarnya sudut yang terbentuk tersebut akan mempengaruhi kemiringan garis. Sudut bernilai positif yang dibentuk antara garis dan sumbu x positif dinamakan sudut inklinasi garis (angle of inclination) dan biasanya dinotasikan oleh sudut α. Kemiringan suatu garis dinamakan gradien (slope of the line) dan dinyatakan oleh notasi m.
Maka Sobat kita dapat mendeskripsikan sesuai dengan masalah diatas berdasarkan GRADIEN DAN SUDUT INKLINASI nya, nah seperti dibawah ini :
OR ⊥ AB, sehingga
Tabel 1. Hubungan antara gradien,
sudut inklinasi, dan bentuk garis
Nilai Gradien (m)
|
Nilai sudut inklinasi (α)
|
Deskripsi bentuk garis
|
m > 0
|
sudut lancip
|
Dari kiri bawah ke kanan atas
( / )
|
m = 0
|
α = 0०
|
Mendatar, sejajar sumbu x
(一)
|
m < 0
|
sudut tumpul
|
Dari kiri atas ke kanan bawah
( \ )
|
Sifat-sifat garis yang berada dalam sebuah bidang dalam geometri Euclide meliputi garis- garis yang berpotongan atau tidak berpotongan. Dua buah garis dikatakan berpotongan jika ada sebuah titik potong yang dilalui kedua garis. Dua garis tidak berpotongan disebut saling sejajar. Perhatikan
bentuk garis-garis pada gambar berikut.
Gambar di
atas memperlihatkan bahwa garis-garis bergradien positif atau negatif
memotong sumbu x dan sumbu y
masing-masing di satu titik. Perpotongan garis tersebut dengan sumbu x ditentukan dengan mensubstitusikan nilai y
= 0
ke dalam persamaan garis. Perpotongan garis
tersebut dengan sumbu y ditentukan
dengan cara mensubstitusikan
nilai x = 0 ke dalam persamaan
garis. Sedangkan garis
sejajar sumbu x hanya memotong sumbu y dan tidak memotong sumbu x. Garis sejajar sumbu y hanya memotong sumbu x dan tidak memotong
sumbu
y.Tabel berikut meringkas hubungan
persamaan garis
dan titik-titik
potong garis terhadap
sumbu x dan sumbu y. maka dapat kita masukan rumusnya sebagai berikut :
c. Persamaan Normal Sebuah Garis
x cos 𝛃 + y sin 𝛃 - p = 0dengan,Contoh soalMisalkan x menyatakan suhu dalam derajat Celsius (centigrade) dan variabel y menyatakan suhu dalam derajat Fahrenheit. Ukuran suhu 0°C setara dengan 32°F, dan suhu 100°C sama dengan 212°F. Tentukan persamaan garis yang menyatakan hubungan suhu y Fahrenheit terhadap suhu x Celsius dalam bentuk y = mx + c. Ubahlah persamaan tersebut dalam persamaan normal. Buatlah grafik garis pada sistem koordinat Cartesius, tentukan titik-titik potong garis dengan sumbu koordinat.
Penyelesaian :
Diketahui :
x menyatakan suhu dalam derajat Celsius y menyatakan suhu dalam derajat Fahrenheit 0°C setara dengan 32°F suhu 100°C sama dengan 212°F
Ditanya :
1. Persamaan garis
2. Persamaan normal garis tersebut.
3. grafik garis pada sistem koordinat Cartesius.
Jawab :1. Persamaan GarisMenggunakan persamaan gradien
Persamaan Normal garis tersebut
y = 1,8x + 30, maka m = 1,8
𝛂 = arc tan m
𝛂 = arc tan 1,8𝛂 = 60,95◦𝛃 = 90° + 60,95°𝛃 = 150,95°Misalkan titik potong di y = 0, maka x = -16,67
p = -16,67 . cos 150,95°p = -16,67 . -0,87p = 14,5Persaam Normal garis :x cos 𝛃 + y sin 𝛃 - p = 0x cos 150,95° + y sin 150,95° - 14,5 = 0x (-0,87) + y (0,48) - 14,5 = 0-0,87x + 0,48y - 14,5 = 0Jadi persamaan normal dari y = 1,8x + 30 adalah -0,87x + 0,48y - 14,5 = 03) Grafik
2. LINGKARAN
Pada bab 2 ini sobat kita akan membahas mengenai Lingkaran (kurva berderajat dua ) sebagai garis melengkung yang kedua ujungnya bertemu pada jarak yang sama dari titik pusat. Lingkaran adalah contoh kurv a tertutup sederhana yang merupakan himpunan titik pada ruang dua dimensi yang berjarak sama dengan suatu titik tertentu yang panjangnya sama.
Lingkaran dengan titik pusat C (a, b), jari-jari r, dan ada
titik pada lingkarang P(x, y)
Konsep Jarak :
CP = r = √( x - a )² + ( y - b )²
(x - a)² + (y – b)² = r²
x² – 2ax + a² + y² – 2by + b² = r²
x² – 2ax + y² – 2by + a² + b² – r² = 0
A = 1, B = 1, C = 0, D = -2a, E = -2b, F
= a + b – r
Kedudukan titik-tik yang bergerak dengan rasio jarak tertentu dari sebuah titik tetap dan garis tetap akan membentuk irisan kerucut (conic section).
Sebuah kurva bidang (plane curve) merupakan himpunan titik-titik yang akan dapat
dinyatakan dalam persamaan kurva. Sebuah persamaan kurva berderajat dua
dinyatakan oleh persamaan berikut :
Ax2
+ By2 + Cxy + Dx + Ey + F = 0
dengan
nilai koefisien A dan B keduanya tidak nol.
Contoh 10
Gambar berikut menunjukkan berbagai
bentuk kurva berderajat dua yang diperoleh dari hasil perpotongan sebuah
kerucut dengan sebuah bidang. Hasil irisan pada kerucut tersebut akan membentuk
sebuah kurva seperti yang ditunjukkan pada gambar (a) berupa sebuah lingkaran,
gambar (b) adalah elips, gambar (c) membentuk parabola, dan gambar (d)
menghasilkan hiperbola.
Gambar 27. Contoh kurva berderajat dua
dari irisan sebuah kerucut
Namun
para ahli matematika telah menyepakati bahwa secara umum bentuk irisan kerucut
adalah parabola, elips, dan hiperbola. Sedangkan lingkaran merupakan kasus
khusus dari elips. Masing-masing kurva tersebut memiliki persamaan kurva
berderajat dua yang unik. Kedudukan
titik-titik yang bergerak dengan rasio jarak tertentu dari sebuah titik tetap
dan garis tetap akan membentuk irisan kerucut (conic section).
Tiap irisan kerucut memiliki
komponen-komponen yang menjadi karakteristik dari tiap bentuk kurva yaitu
esentrisitas (eccentricity), garis
direktriks (directrix), dan titik
fokus. Misalkan sebuah titik P
bergerak terhadap sebuah
garis tetap l,
dan sebuah titik tetap F. Jarak P ke F dinyatakan oleh d dan jarak P ke l
dinyatakan oleh d¢. Perbandingan jarak d dan d¢ disebut esentristitas yaitu e = d : d¢. Garis l disebut garis direktriks dan titik
F disebut titik fokus. Nilai esentrisitas akan menentukan jenis irisan kerucut
dengan interval nilai e meliputi e < 1, e = 1, dan e > 1.
Esentrisitas : Perbandingan Tetap
Direktriks : Garis Tetap
Titik Fokus
Esentrisitas : e = d : d'
d = d' ⇒ e = 1
d < d' ⇒ e < 1
d > d' ⇒ e > 1
-
Garis Singgung Dua Lingkaran
Sobat pernah lihat mesin giling ataupun roda
sepeda? Bila sobat lihat lagi di sepeda terdapat rantai yang
menghubungkan antara gear roda dengan gear pedal. Nah dua roda gear
itulah yang disebut dua lingkaran dan rantai itu desebut garis
singgungnya. Lebih tepatnya garis singggung persekutuan luar. Jadi dapat
diartikan bahwa garis singgung lingkaran adalah garis yang tepat
menyinggung dua lingkaran. Garis singgung lingkaran adalah garis yang memotong
suatu lingkaran di satu titik dan berpotongan tegak lurus dengan jari-jari di titik singgungnya.
Pada gambar di atas tampak bahwa garis - Garis Singgung persekutuan dalam lingkaranGaris Singgung persekutuan dalam lingkaran adalah garis singgung 2 lingkaran yang memotong garis 2 titik pusat2. Garis Singgung persekutuan luar lingkaranGaris Singgung persekutuan luar lingkaran adalah garis singgung 2 lingkaran yang tidak memotong garis 2 titik pusat
Pembahasan :
L = x2 + y2 = 25 ..... (1)
2y - x +3 = 0 atau y = 1/2 x - 3/2 sehingga mk = 1/2
Garis singgung g tegak lurus k maka mg = - 1/mk maka mg = - 2
Persamaan garis singgung g adalah y = mx + n = - 2x + n .....(2)
x2 + y2 = 25
x2 + (- 2x + n)2 = 25
5x2 - 4nx + (n2 - 25) = 0
a = 5, b = - 4n, c = (n2 - 25)
Syarat menyinggung D = 0
b2 - 4 ac = 0 atau b2 = 4ac
(- 4n)2 = 4 . 5 . (n2 - 25)
16n2 = 20n2 - 500
4n2 = 500
n2 = 125
n = ± √125
n = ± 5√5 ....(3)
Subtitusi 3 ke 2
y = - 2x + n
Garis singgung 1 : y = - 2x + 5√5
Garis singgung 2 : y = - 2x - 5√5
Contoh Soal 2 :
Tentukan persamaan garis singgung
lingkaran x + y = 25 yang sejajar garis y = 2x + 3
1. Identifikasi masalah
- x² + y² = 25 ( merupakan persamaan
lingkaran), maka
didapatkan sebuah lingkaran dengan titik pusat (0,0) dan jari-jari 5
- garis singgung sejajar dengan garis y =
2x + 3, didapatkan m = 2
- misalkan garis singgung lingkaran adalah k
dan garis y = 2x + 3 adalah h
- k // h, maka mk = mh = 2
- k = y = 2x + 3, data yang dibutuhkan
titik singgung untuk mencari c
2. Strategi pemecahan masalah
mencari titik singgung
x₁² + y₁² = 25
x₂² + y₂² = 25
P₁ dan P₂ pada garis singgung
y₁ = 2x₁ + c
y₂ = 2x₂ + c
Substitusikan persamaan y = 2x + c dan x₁² + y₁² = 25 x² + (2x + c )² = 25
x² + 4x² + 4xc + c² = 25
5x² + 4cx + c² = 25
5x² + 4cx + c² - 25 = 0
a= 5, b= 4c, c = c² - 25
Agar memiliki solusi riil, syarat garis singgung adalah D = 0
b² - 4ac = 0
(4c)² - 4 (5) ( c² - 25 ) = 0
16c² - 20c² + 500 = 0
-4c² + 500 = 0
500 = 4c²
125 = c²c ± 5√5
Jadi, persamaan garis singgungnya :
y = 2x - 5√5
dan
y = 2x + 5√5
Jika diketahui garis y = mx + n dan lingkaran x² + y² = r² maka persamaan garis singgung yang sejajar y = mx + h yaitu y = mx + k dimana k = ± r √(1+m²)
Sehingga diperoleh 2 garis singgung
y = mx + r √(1+m²)
dan
y = mx - r √(1+m²)
Semoga bermanfaat bagi teman-teman semua, sekian dan terima kasih ........!!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar